Bangun Venue Unik STQ, Edi Ingin Tamu Mengenang Pontianak

Pontianak - Pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Tingkat Nasional dilakukan di Kota Pontianak meski dalam waktu yang cukup singkat, kota dengan julukan Kota Khatulistiwa itu sebagai tuan rumah penyelenggaraan, mampu menyelesaikan venue atau mimbar tilawah di lima tempat dengan tepat waktu. 

"Alhamdulillah hingga saat ini sudah selesai 100 persen dan siap digunakan mulai besok sebagai tempat digelarnya lomba STQ," ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono usai menghadiri malam takruf STQ XXV Nasional di Pendopo Gubernur Kalbar, Jumat (27/6/2019).

Edi menjelaskan, sebagai tuan rumah, pihaknya diminta mempersiapkan venue di lima titik atau lokasi. Dua venue utama berada di Taman Alun Kapuas, tepatnya di Sungai Kapuas dan di Tugu Khatulistiwa. Di Sungai Kapuas, desain venue berbentuk menyerupai tanjak, sedangkan desain bola dunia berada di Tugu Khatulistiwa. Menurutnya, venue-venue itu menjadi hal yang unik karena menjadi ciri khas tersendiri. "Kita ingin para tamu STQ dari berbagai provinsi ini terkesan dan mengenang Kota Pontianak sebagai tuan rumah STQ XXV Nasional, khususnya tempat-tempat yang berada di lokasi outdoor," ungkapnya.

Keunikan itu diantaranya mimbar tilawah berbentuk globe tepat berada di titik nol derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan. Meskipun waktu yang cukup singkat dalam mempersiapkan lima venue itu, namun Edi mengaku semua itu sudah diperhitungkan secara matang selama dua bulan. "Karena dari sisi struktur, lokasi dan material tidak ada kendala sehingga selesai tepat waktu," katanya.

Edi berpendapat, di era digital ini, tempat-tempat yang dibangun harus instagramable, di mana tidak hanya sebagai tempat untuk sebuah event, namun bisa dimanfaatkan sebagai spot-spot foto yang bisa diviralkan melalui smartphone. Para tamu juga tentunya memposting di media sosial dan dilihat banyak orang sehingga mengundang rasa penasaran untuk melihat langsung ke lokasi-lokasi tersebut. "Mereka senang karena lokasi perlombaan STQ di luar ruangan dan dekat dengan obyek wisata sehingga tidak terkesan monoton, melihat pemandangan dan melihat budaya kearifan lokal yang khas di Kota Pontianak," pungkasnya.